Ada Patung Gajah Ratusan Tahun di Pura Beji Langon Kapal

Ada Patung Gajah Ratusan Tahun di Pura Beji Langon Kapal

Ada Patung Gajah Ratusan Tahun di Pura Beji Langon Kapal
INDAH: Beji Langon di Desa Kapal ini dibuat begitu indah. Memang sebagian besar sudah berumur ratusan tahun. Namun ditambah lagi dengan patung – patung yang membuat suasana Pura Beji indah dan nyaman.


BALI EXPRESS, MENGWI - Pura Beji Langon terletak di sisi Tukad Penet Banjar Langon Desa Adat Kapal Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Jika dilihat dari arsitekturnya, terlihat sangat unik, Pura yang bisa diakses dari jalan Pura Sadha, ini memiliki susunan bangunan yang terdiri dari batu padas yang diperkirakan umurnya mencapai ratusan tahun.
Bahkan Pura ini juga pernah diteliti oleh Dinas Kepurbakalaan. Namun sayang hingga saat ini pemangku Pura Beji Langon belum mengetahui apakah pura ini termasuk situs purba kala atau tidak. Menurut Pemangku Pura Beji Langon, I Gusti Ngurah Wirawan, bagi masyarakat Banjar adat Langon dan Desa Adat Kapal pada khususnya, Pura Beji Langon ini merupakan pura yang berfungsi sebagai lokasi pesucian Ida Bhatara yang berstana di Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Kapal yakni Pura Desa, Pura Dalem, Pura Puseh dan Pura Dalem Gunung Desa Adat Kapal. “Selain itu Pura Beji ini juga sebagai tempat untuk melukat Bayuh Oton,” jelasnya.
Pura Beji ini memiliki beberapa sumber air, yang memiliki fungsi berbeda, seperti yang dijelaskan Mangku Wirawan lebih lanjut, untuk pesucian Ida Bhatara, sumber air yang digunakan adalah sumber air yang berada di sisi utara pura. Untuk proses pengelukatan, sumber air yang digunakan adalah sumber air yang ada di kolam utama, sedangkan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, sumber air yang digunakan adalah sumber air yang berasal dari Gua yang ada di tebing batu padas yang terletak di sisi selatan pelinggih utama Pura Beji.
Selain memiliki beberapa sumber air, keunikan lain dari Pura Beji ini juga terlihat dari segi arsitektur dari Pura Beji Langon. Meskipun sudah sempat direnovasi pada tahun 2006 lalu, namun secara keseluruhan arsitektur di Pura Beji Langon ini masih menggunakan arsitektur aslinya.
Karena renovasi yang dilakukan hanya untuk memperluas areal dari Pura Beji Langon dengan cara membersihkan areal pura dan masangkan batu sikat pada lantai dasar pura Beji. “Renovasi yang dilakukan hanya untuk membersihkan areal ini saja, dari segi bangunan pelinggih dan ornament yang ada masih menggunakan arsitektur aslinya,” papar Mangku yang menjadi pemangku sejak tahun 2009 lalu ini.
Adapun keunikan dari arsitektur Pura Beji Langon yang menurut Mangku Wirawan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14 lalu ini, adalah seluruh palinggih yang ada di Beji ini terbuat dari batu padas (paras). Selain terbuat dari batu padas, seluruh ornament di Pura Beji ini juga merupakan patung dan relief kuno, dan ada satu patung yang paling mencolok dan terletak di sisi selatan Pura, yakni patung Gajah dengan tinggi lebih dari tiga meter dan panjang sekitar lima meter.
Patung gajah ini cukup unik, selain memiliki belalai yang pendek dibandingkan gajah pada umumnya dengan gigi serta gading yang tajam, selain itu pada bagian ekor gajah tidak seperti ekor gajah pada umumnya, tetapi lebih mirip pada ekor burung.
Menurut Wirawan, selain patung Gajah yang cukup unik, seluruh patung dan susunan arsitektur dari Pura Beji ini juga memiliki keunikan tersendiri, dimana rata-rata dari patung ini terbuat dari batu padas dengan detail dan ornament yang cukup tua. “Meskipun cukup tua, tapi dari Dinas Kepurbakalaan, belum bisa memastikan berapa angka tahun dari Pura ini,” paparnya.
Namun demikian, Mangku Wirawan menceritakan jika dari cerita turun temurun yang diterimanya dari almarhum kakeknya, pura ini memang sudah ada sejak jaman dahulu dan sejak dahulu pura ini sudah berfungsi sebagai tempat pesucian Ida Bharata yang berstana di Pura Kahyangan Tiga desa Adat Kapal.
Piodalan di Pura Beji Langon ini jatuh pada Hari Rabu Paing Wuku Kelawu, untuk prosesi piodalan ini, yang menjadi pengempon pura adalah Desa Adat Kapal, sehingga seluruh upakara piodalan dipersembahkan oleh Desa adat Kapal.
Selain sebagai tempat Pesucian Ida Bhatara yang berstana di Pura Kahyangan Desa Adat Kapal, Pura Beji Langon ini juga sering digunakan sebagai tempat pesucian mana kala masyarakat Desa Adat Kapal menyelenggarakan karya baik itu ngenteg Linggih, dan karya besar lainnya. “Biasanya bagi yang melakukan karya, sebelum melakukan ritual ngunya Ida Bhatara melakukan pesucian di Pura ini, setelah itu baru melanjutkan ke Prosesi selanjutnya,” ungkap Mangku Wirawan.
Dengan demikian, diakui Wirawan, Pura Beji Langon ini memiliki fungsi penting bagi kegiatan ritual dan keagamaan masyarakat Desa Adat Kapal dan sekitarnya. Sehingga tempat ini menjadi salah satu Pura Beji yang diempon oleh krama Desa adat Kapal. 
SUMBER:https://www.jawapos.com/baliexpress/read/2017/10/22/21559/ada-patung-gajah-ratusan-tahun-di-pura-beji-langon-kapal


EmoticonEmoticon